Transformasi Balai Litbang Agama Menjadi Balai Penilaian Kompetensi SDM Keagamaan

BLAJ (Jakarta) - Balai Penelitian dan Pengembangan Agama (Balai Litbang Agama/BLA) akan bertransformasi menjadi Balai Penilaian Kompetensi SDM Keagamaan. Perubahan nomenklatur ini menandai langkah penting penyesuaian arah dan fungsi lembaga di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) agar selaras dengan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia keagamaan dan dinamika regulasi terbaru.

Pembahasan mengenai transformasi kelembagaan tersebut dilakukan pada Rabu (29/10/2025) di Hotel Luminor, Jakarta Pusat. Kini, proses perubahan nomenklatur itu telah rampung, menandai berakhirnya tahap pembahasan dan dimulainya fase implementasi.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat di lingkungan Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM (BMBPSDM), di antaranya Kepala BMBPSDM Muhammad Ali Ramdhani, Sekretaris BMBPSDM Ahmad Zainul Hamdi, Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) Setjen Kemenag Nur Arifin, Asesor Pusat Pengembangan Kompetensi Deden Wahyudin, Kepala BLA Jakarta Irhason, Kepala BLA Makassar Saprillah, dan Kepala BLA Semarang Moch. Mohaemin. Turut hadir pula perwakilan Analis Kebijakan Kemenag RI. Acara pembahasan dibuka Sekretaris BMBPSDM, Ahmad Zainul Hamdi, sementara Kepala BLA Jakarta, Irhason, bertindak sebagai moderator dalam forum diskusi tersebut.

Salah satu poin utama dari pembahasan transformasi ini adalah usul persetujuan perubahan Balai Litbang Agama menjadi Balai Penilaian Kompetensi SDM Keagamaan, lembaga yang nantinya berfokus pada penguatan sistem penilaian kompetensi dan profesionalisme aparatur di bidang keagamaan. 

Kepala BMBPSDM Muhammad Ali Ramdhani menegaskan bahwa proses transformasi nomenklatur BLA dilakukan secara partisipatif dan berbasis kajian.

"Yang jelas bahwa argumentasi yang diberikan tidak top down tapi bottom up dan partisipatif, melibatkan seluruh para pemangku kepentingan," ujar Kaban Dhani dalam pembahasan lanjutan perubahan nomenklatur BLA.

Senada dengan itu, Kepala BLA Jakarta Irhason menyampaikan bahwa perubahan nomenklatur merupakan langkah strategis untuk memperkuat peran lembaga dalam penilaian dan pengembangan kompetensi SDM keagamaan.

Kepala Biro Ortala Setjen Kemenag, Nur Arifin, menilai masa transisi perubahan BLA sebagai fase penting dalam memastikan kesiapan lembaga menjalankan peran barunya.

"Keputusan ini telah melalui proses yang komprehensif. Sesuai dengan surat Menpan RB, ketiga balai telah menyepakati bahwa balai diubah menjadi Balai Penilaian Kompetensi Sumber Daya Manusia Keagamaan," ujar Nur Arifin.

Acara pembahasan nomenklatur ini ditutup oleh Kepala BMBPSDM, Muhammad Ali Ramdhani, yang mengingatkan pentingnya kesiapan administratif dan teknis dalam menjalankan perubahan. "Seluruh aspek perubahan nomenklatur BLA, termasuk administrasi, harus disiapkan secara matang," tegas Kaban Dhani.

Tahap implementasi berikutnya adalah menunggu arahan lebih lanjut dari pimpinan dan pihak terkait guna menuntaskan penyesuaian administrasi serta operasional lembaga.

Transformasi ini diharapkan tidak hanya memperkuat tata kelola kelembagaan, tetapi juga meningkatkan efektivitas Balai Litbang Agama dalam mendukung program Moderasi Beragama, pengembangan kompetensi SDM, serta peningkatan kualitas kebijakan keagamaan di Indonesia.