Seminar Moderasi Beragama: Balai Litbang Agama Jakarta dan UNJ Bahas Penguatan Sikap Moderat Civitas Akademika

Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta menggelar kegiatan Penguatan Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi Umum bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Kegiatan yang mengangkat tema "Memaknai Beragama Moderat dan Maslahat Bagi Tenaga Kependidikan" ini berlangsung pada Selasa, 18 November 2025 di Ruang Pertemuan FIS-H UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya memperkuat pemahaman, sikap, dan perilaku beragama yang moderat di kalangan civitas academica, khususnya dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Melalui kegiatan ini diharapkan terumuskan pola, program, serta strategi efektif dalam mengembangkan budaya Moderasi Beragama yang praktikal dan kolaboratif di lingkungan perguruan tinggi.

Pada sesi pembukaan, Wakil Rektor III Bidang Keuangan dan SDM UNJ, Prof. Dr. Ari Saptono, S.E., M.Pd., menyampaikan pentingnya perluasan sasaran kegiatan Moderasi Beragama. Menurutnya, mahasiswa juga perlu dilibatkan agar tumbuh menjadi pribadi yang moderat dan toleran. Ia menjelaskan bahwa UNJ, sebagai Perguruan Tinggi Berbadan Hukum, memiliki tiga visi besar yang harus dicapai, yaitu menjadi PT dengan tata kelola akuntabel dan berdaya saing, menjadi PT berkelas dunia, serta menjadi PT mandiri secara finansial. "Komitmen bersama seluruh civitas yaitu tenaga kependidikan, dosen, dan mahasiswa menjadi kunci untuk mencapai visi tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat budaya kerja yang kondusif dan mencegah munculnya sifat-sifat intoleran," ujarnya.

Sambutan berikutnya disampaikan Kepala Balai Litbang Agama Jakarta, Irhason, yang menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan ekosistem Moderasi Beragama yang dilaksanakan pada 18 Juli 2024. Ia menyampaikan bahwa penguatan ekosistem Moderasi Beragama di perguruan tinggi akan terus dikembangkan, termasuk kemungkinan memperluas sasaran kegiatan ke mahasiswa dan lintas agama. Irhason juga membacakan pointer naskah ekosistem Moderasi Beragama dan menyinggung kejadian di SMAN 72 Kelapa Gading sebagai pengingat perlunya penguatan sikap moderat berdasarkan nilai Toleransi, Keadilan, Anti Kekerasan, dan Adaptasi Budaya Lokal.

Kegiatan ini terdiri dari seminar dan dialog interaktif yang menghadirkan 100 peserta dari perwakilan dosen UNJ, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Balai Litbang Agama Jakarta dan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNJ terkait penguatan kebijakan Moderasi Beragama. Setelah sesi seminar, kegiatan dilanjutkan dengan pembahasan penyusunan rumusan kebijakan yang melibatkan 15 perwakilan dari kedua lembaga.

Dua narasumber turut hadir memberikan paparan, yaitu Firdaus Wajdi, M.A., Ph.D (UNJ) yang membahas Moderasi Beragama sebagai akar budaya kerja universitas; Dr. Muhammad Abdullah Darraz (MUI) dengan materi penanaman nilai integritas Moderasi Beragama berbasis studi kasus di masyarakat.

Melalui kegiatan ini, Balai Litbang Agama Jakarta berharap terwujud rumusan kebijakan yang dapat memperkuat moderasi beragama secara sistematis di perguruan tinggi umum. Selain itu, kerja sama antara Kementerian Agama dan UNJ diharapkan mampu menciptakan ekosistem kampus yang inklusif, toleran, dan berorientasi pada kemaslahatan bersama.